SisiIslam.com – Wakil Presiden menerima Sekjen Forum Perdamaian Abu Dhabi.
Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menerima Sekjen Forum Perdamaian Abu Dhabi, Al-Mahfouz bin Bayyah, di kediaman resminya di Jakarta, Jumat.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan pada hari yang sama, dalam pertemuan itu, Al-Mahfouz mengundang Wakil Presiden untuk menghadiri Forum Perdamaian Abu Dhabi, yang akan diadakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (PEA), pada Desember 2022.
Ia mengatakan forum tersebut akan dihadiri oleh sekitar 500 undangan dan 40 organisasi internasional, yang akan bersama-sama membahas langkah-langkah untuk mencapai perdamaian dunia, termasuk isu-isu yang berkaitan dengan masyarakat Islam dan urusan sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kunjungan kami merupakan arahan dari pimpinan Uni Emirat Arab untuk bertemu dengan Wakil Presiden dalam rangka menindaklanjuti kunjungan Presiden ke Abu Dhabi, (dan) dalam rangka meningkatkan kerjasama kedua negara khususnya dalam hal meningkatkan pendidikan dan kesetaraan pandangan di dunia internasional dan agama,” Al-Mahfouz menginformasikan.
Wapres mengaku merasa terhormat dengan undangan tersebut dan menyatakan kesediaannya untuk hadir dalam forum tersebut.
Menurut Amin, Indonesia dan Abu Dhabi memiliki kesamaan visi untuk perdamaian dan toleransi di tengah keragaman.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kunjungan Syekh Mahfouz Al-Bayyah. Semoga pertemuan ini dapat memberikan banyak manfaat bagi umat Islam di berbagai belahan dunia, terutama dalam mempromosikan Islam moderat,” ujarnya.
Pemerintah Indonesia juga telah meluncurkan inisiatif serupa dalam bentuk International Conference of Islamic Scholars (ICIS) untuk menyebarkan Islam moderat Indonesia bersama para ulama dunia, tambahnya.
“Indonesia juga telah mendirikan Universitas Islam Internasional Indonesia (IIIU), antara lain dalam rangka memajukan Islam moderat,” katanya.
Wapres kemudian menyoroti pengalaman Indonesia dalam mewujudkan kehidupan yang harmonis melalui empat bingkai.
Pertama, bingkai politik, yaitu melalui penguatan wawasan kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kesepakatan nasional yang terdiri dari Pancasila sebagai dasar negara, UUD 1945, dan juga Negara Kesatuan Republik Indonesia. ” dia berkata.
Bingkai kedua adalah bingkai sosial budaya yang melibatkan pengembangan kearifan lokal yang mendukung budaya damai, toleransi, dan harmoni di seluruh Indonesia, tambahnya.
“Yang ketiga adalah kerangka yuridis yang menyangkut penguatan pengaturan kehidupan beragama, penegakan hukum, dan juga mediasi melalui Forum Kerukunan Umat Beragama,” ujarnya.
“Kerangka keempat berupa kerangka teologis kerukunan untuk saling menghormati antar umat beragama, yang dapat dikembangkan dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Islam yang rahmatan lil ‘alamin sebagai rahmat bagi seluruh bangsa”, dia menambahkan.
Sisi Islam – Berita dan Gaya Jidup Muslim tentang: Wakil Presiden menerima Sekjen Forum Perdamaian Abu Dhabi.