SisiIslam.com – Perbuatan baik, apa itu?
Semua ulama Islam – para ahli hukum dan lainnya – telah sepakat bahwa perbuatan baik adalah salah satu pilar keimanan, dan saksi keutuhan Tauhid, karena tidak ada indikasi atau tanda yang mewakili arti dari keduanya. Syahadat (kesaksian) pada kenyataannya kecuali untuk perilaku, moral, komitmen dan kepatuhan seseorang terhadap perintah, dan pantangan dari kejahatan dan larangan. Perbuatan baik adalah saksi nyata kemantapan iman di hati. Sebaliknya, itu adalah salah satu buah dari iman kepada Allah Yang Mahakuasa, kepada Rasul-Nya, dan pada Hari Akhir. Itulah mengapa terkenal dalam sebuah pepatah yang dikaitkan dengan Al-Hasan Al-Basri, di mana dia mengatakan: “Iman bukan dengan hiasan atau angan-angan, tetapi itu adalah apa yang menetap di hati dan diverifikasi melalui perbuatan Anda. ” Kemudian dia menambahkan: “Barangsiapa berkata baik tetapi tidak berbuat baik, perkataannya dinilai dari perbuatannya. Barangsiapa berkata baik dan berbuat baik, maka ucapannya akan terangkat oleh perbuatannya. Ini karena Allah berfirman: {Kepada-Nya naik perkataan yang baik, dan amal saleh mengangkatnya }.
Pepatah ini terkenal dalam kitab-kitab agama yang berkaitan dengan iman Islam, dan itu melambangkan bahwa pekerjaan nyata adalah realitas iman, karena itu adalah tiang iman, sekaligus saksi, petunjuk, melainkan dianggap sebagai buah iman dalam kenyataan.
Mendefinisikan perbuatan baik
Perbuatan baik adalah apa yang diridhai Allah SWT, dan menggabungkan dua hal; Pertama: sesuai dengan syariat Islam, kedua: dimaksudkan untuk ridha dan taat kepada Allah, maka jika kekurangan salah satu atau keduanya, maka tidak menyenangkan Allah, dan karena itu tidak ada pahala bagi mereka. itu, Yang Mahakuasa berkata:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
{ Maka barang siapa yang mengharap pertemuan dengan Tuhannya – hendaklah dia mengerjakan amal saleh dan tidak mempersekutukan Tuhannya dengan siapa pun. }, dan yang dimaksud dengan amal shaleh adalah amal saleh, yaitu sesuai dengan syariat Islam, dan murni karena Allah SWT.
Perbuatan baik direpresentasikan dalam tindakan ibadah, ketaatan dan kewajiban yang Allah perintahkan kepada hamba-hamba-Nya, dan juga mewakili alasan penciptaan dan keberadaan mereka di bumi. Penjelasan yang jelas tentang hal ini dibahas dengan baik dalam “Al-Ibaanah al-Kubra” oleh Ibn Battah di mana itu menunjukkan jenis hubungan yang ada antara ibadah dan perbuatan baik.
Ibadah adalah amal shaleh
Dalam kitab al-Ibanah al-Kubra karya Ibnu Battah disebutkan bahwa yang dimaksud dengan amal shaleh adalah ibadah yang dimaksudkan untuk menyenangkan Allah dan mendapatkan surga-Nya yang abadi. Hubungan utama ini mendasari sebagai berikut:
1 – Asal usul iman adalah pengucapan dua kesaksian, dan realitasnya bertindak di atasnya. Allah menggabungkan itu dalam Kitab-Nya yang Perkasa dengan sebuah ayat yang menggabungkan antara ucapan baik dan perbuatan baik, Allah berfirman: { Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku. } [Adz-Dhariyat: 56].
Dalam ayat ini, beliau memadukan perkataan dan perbuatan, keikhlasan dan ketaatan melalui ibadah dan perintah-Nya, dan unsur-unsur keimanan yang meliputi beriman kepada-Nya, Kitab-Nya, Rasul-Nya, dan mengikuti langkah-langkah mereka dalam beribadah dan menaati Allah.
2 – Ibadah adalah amal, dan amal adalah bagian dari iman, [jika ibadah yang Allah ciptakan untuk mereka diucapkan tanpa tindakan, dia tidak akan menyebutnya ibadah dan menyebutnya ucapan, dan dia akan berkata: “Aku menciptakan jin dan manusia hanya untuk mengatakannya.” Jadi, karena dia mengatakan “kecuali mereka menyembah Aku” menunjukkan bahwa perbuatan itu adalah bagian dari iman dan ibadah.
3 – Ibadah adalah pelayanan, dan pelayanan itu adalah pekerjaan. Seorang pekerja di jalan Allah tindakannya adalah untuk melakukan kewajiban dan menghindari perbuatan terlarang, menaati Allah dalam apa yang Dia perintahkan dari hukum agama, dan melakukan kewajiban. Untuk ini Allah SWT berfirman: { Hai orang-orang yang beriman, rukuk dan sujud dan sembah Tuhanmu dan lakukan kebaikan – agar kamu berhasil * Dan berjihadlah untuk Allah dengan perjuangan karena-Nya. Dia telah memilihmu dan tidak menjadikan bagimu kesulitan dalam agama. [Itu] agama ayahmu, Ibrahim. Dia [yaitu, Allah] menamai kalian “Muslim” sebelumnya [dalam kitab suci sebelumnya] } [Hajj: 77 – 78].
4 – Sholat, zakat (amal), puasa, haji , segala sarana mendekatkan diri kepada Allah, dan perbuatan baik semuanya disebut sebagai agama. Dengan demikian, agama adalah amal saleh yang sesuai dengan prinsip-prinsip iman yang dibawa oleh para rasul. Allah Ta’ala berfirman: { Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun kecuali Kami mengungkapkan kepadanya bahwa, “Tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku.” } [Al-Anbiya: 25]. Dia Yang Maha Tinggi juga meminta Nabi-Nya, saw untuk menyatakan bahwa: { ..”Sesungguhnya, doa saya, ritual pengorbanan saya, hidup dan mati saya adalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. } [Al-An’am: 162].
Allah juga berfirman: { dan kami telah diperintahkan untuk tunduk kepada Tuhan semesta alam. * Dan mendirikan shalat dan bertakwa kepada-Nya.” Dan kepada Dialah kamu akan dikumpulkan. } [Al-An’am: 71-72].
Tentang perbuatan baik, dapat Anda baca di halaman berikutnya.