Sisi Islam – Makna Fasiq : Kandungan Surat Al-Baqoroh 26-27.
Kata fasiq dengan berbagai bentuk perubahan katanya disebutkan dalam Al-Qur’an sebanyak 54 kali. Salah satunya seperti yang tertera dalam Surat Al-Baqoroh 26.
Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik.
Makna Fasiq
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Secara bahasa, Fasik diartikan sebagai al-khaariju ‘ani al-thaa’ah (keluar dari ketaatan). Adalah orang-orang yang tidak melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya; dan juga tidak menjauhi ataupun meninggalkan larangan atau hal-hal yang diharamkan. Oleh karenanya, orang fasiq sama halnya dengan orang yang tidak bertakwa. Karena, pengertian takwa adalah imtitsaalu awaamiri Allah wa ijtinaabu nawaahiihi (melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-laran-Nya).
Makna fasiq mencakup orang kafir dan juga orang yang berbuat maksiyat. Namun kefasikan orang kafir lebih parah. Mengapa demikian, karena kafir adalah mengingkari Allah dan Rasulnya. Tidak mengimani segala yang seharusnya diimani.
Jika mengacu pada surat Al-Baqoroh 27 seperti yang difirmankan Allah swt:
(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian dengan Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
maka berarti orang-orang yang mengingkari dan meninggalkan janjinya kepada Allah sesudah dia berjanji, memutus sesuatu yang oleh Allah diperintahkan untuk menyambungnya (silaturahmi), dan suka membuat kerusakan di muka bumi.
Perjanjian yang dimaksud (yang berkaitan dengan makna fasiq) adalah kesanggupan untuk melaksanakan perintah yang oleh Allah perintahkan kepadanya untuk dilakukan dan kesanggupan untuk menjauhi segala sesuatu yang oleh Allah diperintahkan untuk ditinggalkan. Semua isi perjanjian itu tertuang di dalam Al-Qur’an dan sunah Rasul-Nya. Mereka yang fasiq meninggalkan dan mengabaikan terhadap semua isi perjanjian yang sudah disanggupi tersebut.
Kapan manusia ada kesepakatan dan membuat perjanjian dengan Allah?
Perjanjian antara manusia dengan Allah tertuang didalam surat Al-A’raf 172.
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.”
Dikatakan di ayat ini bahwa Allah mengambil kesaksian kepada Allah dengan menanyakan, “bukankah Aku ini Tuhanmu?” Seluruh manusia bersaksi, menyatakan dan membenarkan bahwa Allah adalah Tuhan mereka dengan segala konsekuensinya. Persaksian ini dibuat agar manusia tidak dapat mengingkari perbuatan maksiatnya selama hidup di dunia, kelak di hari Kiamat. Allah pasti menagih janji itu.
Makna fasiq dalam Surat Al-Baqoroh 26-27 juga mengacu kepada orang-orang yang suka berpecah belah, tidak bisa rukun, dan enggak mempererat persaudaraan. Perbedaan bagianya adalah perbedaan. Perbedaan (bagi yang fasiq) menyebabkan putusnya tali ikatan persatuan dan kesatuan.
Mereka juga suka membuat kerusakan di muka bumi. Betapa banyak kerusakan yang terjadi akibat dari kerakusan manusia dalam memanfaatkan berbagai sumber daya yang disediakan Allah. Kerusakan lingkungan, ekologi, hutan, sumberdaya air, udara dan masih banyak lagi adalah perbuatan manusia yang suka memperturutkan hawa nafsu.
Sisi Islam – Berita dan Gaya Hidup Muslim tentang: Makna Fasiq : Kandungan Surat Al-Baqoroh 26-27.