Sejarah misterius karpet Mamluk yang mempesona Mediterania

Gambar Gravatar
oleh 1785 Dilihat
Sejarah misterius karpet Mamluk yang mempesona Mediterania - Sisi Islam - SisiIslam.Com - Berita dan gaya hidup muslim
Karpet Bardini-Pisa-Cini Mamluk, terkenal karena desainnya dan eksekusinya yang nyaris sempurna [Foto: Disediakan/Christie's]

SisiIslam.Com – Sejarah misterius karpet Mamluk yang mempesona Mediterania.

Seluruh orang ketahui mengenai karpet Persia, namun walaupun desainnya menarik, para pakar sedang tidak percaya mengenai asal- usul style Mamluk.

Karpet Persia populer di semua bumi sebab mutu serta desainnya yang kompleks. Tetapi, mereka bukan salah satunya karpet antik dari Timur Tengah yang jadi populer sebab kualitasnya yang luar lazim. Dari catok kedua era ke- 15, banyak karpet dengan keelokan yang tidak tersaingi serta bermacam konsep mulai timbul di kota- kota terkenal di dekat cekungan Mediterania.

Karpet menunjukkan motif terang serta dibuat dengan eksekusi yang nyaris sempurna. Salah satu fitur luar lazim merupakan kalau wol mereka dipintal dalam wujud S, bukan wujud Z konvensional, yang biasa pada dikala itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karpet lekas mulai timbul dari Granada, di bangku Kerajaan Nasrid di Al- Andalus yang lenyap, hingga ke Yerusalem, tercantum Florence serta Vatikan.

Sepanjang beratus- ratus tahun, perbincangan sudah berkeliling di dekat asal- usul karpet ini, yang amat berlainan dengan konsep Persia ataupun Turki- Ottoman yang telah populer. Cuma dalam sebagian tahun terakhir para kaum cerdik cendekia sukses melacak asal- usul mereka- ke Kairo, di dasar rezim Baginda Mamluk Qaitbay( 1468–1496), penjaga seni yang hebat.

“ Kala riset karpet diawali pada akhir era ke- 19,[karpet] seluruhnya diucap Persia. Serta terkini pada rentang waktu selanjutnya jadi bisa jadi buat melainkan antara Persia, Turki, serta[dari] asal yang lain,” tutur Alberto Boralevi, orang dagang karpet antik populer, dari bidang usaha keluarga yang aktif di Venesia serta Florence sepanjang satu era.

“ Buat Mamluk[yang], atribusi yang betul ke Mesir serta Kairo lebih susah,” catatnya.

“ Para ahli mencermati kalau dalam akta arsip barat, sebagian karpet oriental kerap diucap Cairen: Kairene dalam bahasa Jerman, Cairino dalam bahasa Italia, Cagiarino dalam bahasa Venesia. Tetapi tidak terdapat yang dapat mengenali[yang] mana mereka.”

Kuncinya, tutur Boralevi, senantiasa tersembunyi dalam wujud S yang dipakai buat memintal wol.“ Karakteristik ini, yang pula ditemui pada membordir Mesir yang lain, semacam karpet Koptik, membuat orang berasumsi kalau golongan itu berawal dari Mesir,” tuturnya.“[Dan] terkini pada tahun 1983, kala aku menciptakan di Palazzo Pitti di Florence suatu karpet Mamluk besar yang ditafsirkan semenjak tahun 1570 di arsip Medici selaku Cairino, kalau sebutan itu bisa jadi buat berhubungan dengan contoh khusus.”

Koneksi perdagangan elit

Walaupun ditelusuri balik ke Kairo, sedang banyak persoalan yang tertinggal mengenai karpet Mamluk ini, tercantum di mana serta gimana persisnya karpet itu dibuat.

Narasi membuktikan kalau baginda yang bercita- cita buat meningkatkan pabrik canggih di Mesir yang hendak mengetuai keganjilan dunia- dan sukses dengan cara pendek. Yang lain beranggapan kalau, tidak hanya itu, hasrat serta tekad para elit di cekungan Mediterania yang mengilhami pabrik ini.

Baca Juga:  Wacana Haji Sekali Saja, Respons Positif MUI dan Komisi VIII DPR

“ Terdapat ikatan antara konsumen benda elegan yang amat elit serta pabrik yang memproduksinya.[Sultan] Qaitbay sendiri mengetahuinya, serta banyak orang yang membuat pabrik karpet barunya membidik pasar sejenis ini,” Rosamond Mack, pengarang novel Bazaar to Piazza: Islamic Trade and Italian Art, 1300- 1600 berkata pada Middle Mata Timur.

“ Ini pasti saja cetak biru yang amat mutahir serta ambisius buat menggapai pasar ini.”

Walaupun perkembangan dalam riset karpet Mamluk ini, kedatangan serta produksinya di Kairo beberapa besar senantiasa jadi rahasia. Salah satu misteri terbanyak merupakan kalau tidak terdapat adat- istiadat nyata yang dikenal yang terdapat saat sebelum pabrik ini di Mesir- sejauh yang kita ketahui, potongan- potongan luar lazim ini timbul tidak tahu dari mana.

“ Kairo sudah memproduksi garmen serta karpet buat durasi yang lama, namun kualitasnya di mari betul- betul terkini serta luar biasa,” tulis Mack.

Para pakar mencatat kalau metode serta konsep karpet membuktikan kalau Qaitbay bisa jadi memercayakan dorongan dari pengrajin ahli Turkmenistan yang tiba ke Mesir selaku bagian dari gelombang imigran yang lebih besar dari Iran barat laut serta Asia Tengah dekat era pemerintahannya.

Bersumber pada akta di Arsip Vatikan yang mencatat karpet yang ditugaskan oleh Paus Innocent VIII, Mack yakin kalau pada tahun 1489 tentu terdapat pabrik yang lumayan normal serta kokoh di Kairo buat menyambut pengiriman raksasa itu.

“ Hendak terdapat[industri] yang mapan. Apa yang mereka menghasilkan amat mutahir, produk yang lumayan sempurna,” tuturnya.

Tetapi, posisi tentu di mana karpet ini ditenun sedang belum nyata. Terdapat sebagian ahli yang memperkirakan kalau bisa jadi tidak seluruh bagian ini terbuat di Mesir, walaupun tidak terdapat bukti kokoh buat mensupport filosofi ini.

“ Aku yakin kalau[karpet Generalife serta karpet Bardini- Pisa] merupakan produk majelis hukum sebab desainnya yang amat lembut, yang bisa berhubungan dengan riasan langgar Qaitbay di Kairo,” tutur Boralevi.“ Di bagian lain, tidak menutup mungkin terdapat bengkel lain, bisa jadi buat memproduksi karpet ekspor. Tetapi aku tidak memiliki bagian buat menciptakan mereka.”

Titik di mana terdapat konsensus terbanyak merupakan kalau pabrik ini lenyap sehabis penawanan Ottoman atas Mesir pada tahun 1517 serta tumbangnya Mamluk selaku akhirnya. Semenjak dikala itu, daulat Ottoman bawa penenun terbaik dari Kairo ke Istanbul serta Damaskus buat menolong meningkatkan penciptaan karpet di situ. Serta walaupun banyak orang lain senantiasa terletak di bunda kota Mesir, produk mereka tidak sempat serupa lagi.

Karpet Mamluk yang tersisa

Bagi Boralevi, wawasan sekeliling karpet antik dibentuk paling utama di atas 3 bagian: analisa langsung dari konsep, warna, serta bentuk garmen dari potongan- potongan yang sedang terdapat; analogi dengan contoh- contoh yang ditafsirkan dalam lukisan- lukisan berumur, serta riset arsip.

Baca Juga:  Tips Islami untuk Wisatawan

“ Aku duga dikala ini terdapat antara 100 serta 150 bagian yang sedang hidup, tercantum adegan,” tutur Boralevi, bersumber pada perkiraannya sendiri.“ Mereka bisa jadi persentase yang amat kecil dari yang dibuat serta diekspor ke Eropa pada akhir era ke- 15 serta ke- 16.”

Salah satu bagian sangat mewah yang bertahan sampai hari ini, walaupun terfragmentasi, merupakan karpet Generalife, kastel Nasrid Baginda Granada, di Spanyol, serta tempat buat seremoni sah yang memesona.

Buatan luar lazim ini pula ialah salah satu yang terbanyak yang diawetkan, serta dipercayai sudah dibuat pada era Qaitbay serta tidak lama saat sebelum runtuhnya 1492 dari apa yang ialah kerajaan terakhir di Al- Andalus, wilayah yang dipahami Mukmin di Semenanjung Iberia.

Dalam cerita rinci mengenai buatan itu, Purificacion Marinetto, kepala unit pelestarian di Alhambra and Generalife Trust di Granada, beranggapan kalau karpet awal mulanya berdimensi luas lebih dari 3 m serta jauh nyaris 12 m. Nisbah buatan itu pula membuktikan kalau itu ditugaskan langsung dari bengkel Mamluk ataupun apalagi bisa jadi hadiah antara penguasa.

“ Tipologi dekoratifnya menjaga adat- istiadat karpet Mamluk,” tutur Marinetto pada MEE.“ Aku hendak mementingkan keberadaannya selaku subjek elegan Mamluk di Nasrid Granada dengan dimensi yang amat besar, serta bisa jadi terbuat spesial buat tempat itu.

“[Karpet Mamluk ini] merupakan barang elegan yang dipakai selaku hadiah aturan, serta dalam permasalahan Nasrid Granada, ini merupakan momen ikatan diplomatik yang berarti.”

Contoh berarti lain dari karpet Mamluk yang bagus yang diawetkan sampai hari ini merupakan apa yang diucap Bardini- Pisa- Cini, yang performa pertamanya dikenal merupakan pada gambar akhir era ke- 19 dari karpet yang terkait di auditorium penting suatu galeri di Florence.

Boralevi, yang sudah menekuni karpet, mengklaim kalau karpet itu dibuat pada suku tahun keempat era ke- 15, pada era rezim Qaitbay. Serta diamati dari kenyataan kalau itu ditenun dalam satu bagian, serta oleh sebab itu wajib dibuat di bengkel yang komplit, ia pikir itu bisa jadi ditugaskan oleh keluarga banyak ataupun hadiah diplomatik.

Karpet yang banyak hendak bunga geometris Islam ini mempunyai 3 medali besar di bagian tengahnya. Yang terbanyak, pas di tengah, merupakan bintang besar berakhir 8 yang menegaskan pada lelangit langgar serta kuburan Qaitbay di Kairo.

Bagian lain yang cuma kita tahu berkah riset arsip merupakan karpet Mamluk Paus Innocent VIII( 1484- 1492). Berkah 2 akta di Arsip Vatikan, yang beberapa besar diabaikan buat durasi yang lama, Mack menciptakan kalau pada tahun 1489 Paus sudah membeli 7 karpet” berukuran besar” yang dibuat serta dikirim dari Kairo.

Baca Juga:  10 Tempat Wisata Peninggalan Sejarah Islam di Dunia yang Layak Dikunjungi

Akta itu tidak mengatakan di mana karpet- lima di antara lain dipaparkan dalam inventaris tahun 1518 selaku” karpet lantai Damaskus yang besar”- ditempatkan. Namun memikirkan langkah- langkah itu, Mack yakin kalau cuma terdapat 3 opsi: 2 di sisa Kastel Kerasulan, antara Kapel Sistina serta Kastel Kepausan, serta satu di suatu ruangan di kapak timur adres kepausan, di mana takhta kerap diistirahatkan.

“ Memo pembelian Paus Innosensius VIII terbuat dengan metode yang amat tidak lazim, yang membuktikan campur tangan pribadinya,” tutur Mack.“ Aku pikir ia amat siuman buat memperoleh karpet ini serta ia mau membenarkan kalau dalam memo ini tidak tertera selaku hadiah namun selaku pembeliannya sendiri.”

Jejak bukti dalam seni

Dalam bumi seni, salah satu pembiakan dini karpet Mamluk ditafsirkan dalam kanvas Paris Bordon The Presentation of the Ring to the Doge, yang ialah bagian dari riasan auditorium di Scuola Grande di San Marco, suatu gedung ikonik di Venesia.

Lukisan, berakhir pada tahun 1534 serta saat ini diperlihatkan di Galeri Accademia di Venesia, membuktikan bagian terakhir dari insiden fantastis yang terjalin pada tahun 1341: seseorang nelayan berumur memberikan doge- kepala negeri di sebagian negara- kota Italia pada era medio serta masa Renaisans- cincin yang diserahkan kepadanya oleh Saint Mark, yang timbul kepadanya dikala angin besar laut.

Segmen diatur dalam loggia monumental yang menegaskan pada Palazzo Ducale di Venesia. Serta di bagian tengah kanvas, di kaki Doge, terbentang 2 karpet: satu berlagak Ottoman, sedangkan yang lain Mamluk, tutur Mack.

Pula amat bisa jadi kalau banyak orang memahami karpet- karpet bagus di akhir timur ngarai Mediterania, di Palestina; spesialnya, di Perguruan al- Ashrafiyya yang mewah di Yerusalem, di bagian barat Al- Haram al- Sharif.

Perguruan ini awal mulanya ditugaskan oleh pelopor Qaitbay. Namun kala ia berdaulat serta mendatangi web itu pada tahun 1475, ia tidak menyukainya, serta menginstruksikan rekonstruksinya. Itu merupakan perguruan terkini, yang dibentuk dengan style Cairene, yang dengan cara populer ditafsirkan oleh seseorang juri serta ahli sejarah Palestina, Mujir al- Din, selaku adiratna ketiga Al- Haram al- Sharif, sehabis Kubah Batu serta al- Aqsha Langgar.

Dalam cerita rincinya mengenai web itu, Mack mencatat, Din tidak melupakan karpet, yang beliau gambarkan selaku” keelokan tidak tersaingi, yang seragam yang tidak ditemui di tempat lain”, suatu rujukan yang ia yakini buatnya amat bisa jadi kalau karpet pula dibuat di Kairo.

Sisi Islam – Berita dan gaya hidup muslim tentang: Sejarah misterius karpet Mamluk yang mempesona Mediterania.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *