Penjelasan tentang Silaturahmi dan Silaturahim menurut Gus Baha, untuk yang Suka Eyel-eyelan

oleh -1387 Dilihat
Penjelasan tentang Silaturahmi dan Silaturahim menurut Gus Baha
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha [Foto: Pecihitam.org]

sisiislam.comPenjelasan tentang Silaturahmi dan Silaturahim menurut Gus Baha, untuk yang Suka Eyel-eyelan dijelaskan disini oleh portal berita dan gaya hidup muslim, SITUS SISI ISLAM melalui kanal Lifestyle.

Tidak sedikit umat islam yang mempersoalkan penggunaan kata Silaturahmi dan Silaturahimuntuk menyebut menyambung persaudaraan. Bahkan kedua kata tersebut sering memancing perdebatan sengit antara dua kelompok. Lalu mana yang tepat digunakan? Berikut ini adalah penjelasan Gus Baha mengenai Silaturahmi dan Silaturahim tersebut.

Gus Baha mengungkapkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mendengar istilah “silaturahmi.” Namun, ada juga yang menyebutnya sebagai “silaturahim” dengan maksud yang sama.

Terkemudian, timbul pertanyaan, apakah yang sebenarnya benar, “silaturahmi” atau “silaturahim”? Gus Baha memberikan penjelasan yang tuntas mengenai perbedaan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam sebuah video saat memberikan ceramah kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan, Gus Baha menjelaskan bahwa sebenarnya pengucapan “silaturahmi” dalam bahasa Arab dan “silaturahim” dalam bahasa Jawa memiliki perbedaan, tetapi maknanya tetap sama.

“Kata-kata dalam bahasa Arab mungkin berbeda dengan bahasa Jawa, namun inti dari ‘silaturahim’ tetap sama, yaitu menyambungkan hubungan dengan sesama manusia. Yang penting adalah makna sejati dari pesan ini, yaitu menjalin dan memperkuat tali persaudaraan,” papar Gus Baha.

Beliau menjelaskan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam membagi silaturahmi menjadi tiga bagian yang memiliki hak yang sama. Hak-hak tersebut meliputi hak saudara, hak tetangga, dan hak sesama yang beriman.

Baca Juga:  Niat awal menikah dipertanyakan jika mudah mengucapkan kata cerai

“Rasulullah pernah bersabda, ‘Silaturahmi itu memiliki tiga hak. Yaitu hak atas saudaramu, hak atas tetanggamu, dan hak atas sesamamu yang beriman,'” jelas Gus Baha.

Dikutip dari nu.or.id, silaturahmi menurut syariat Islam dianggap sebagai amalan yang utama karena dapat menyambungkan hubungan yang terputus. Selain itu, ada juga berkah tersendiri, seperti memperpanjang umur dan memperluas rezeki.

Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, “Bukanlah orang yang bersilaturahmi hanya saat membalas kunjungan atau memberi hadiah, tetapi yang benar-benar bersilaturahmi adalah yang memperbaiki hubungan yang telah terputus.” (HR Bukhari)

Hadits tersebut menjelaskan bahwa silaturahmi atau silaturahim dapat memperbaiki hubungan yang telah terputus, khususnya dalam konteks hubungan antar manusia (hablum minannas), karena manusia seringkali terjatuh dalam dosa dan kesalahan.

Demikian artikel berita tentang Penjelasan tentang Silaturahmi dan Silaturahim menurut Gus Baha, untuk yang Suka Eyel-eyelan yang dimuat di sini oleh portal berita dan gaya hidup muslim, SITUS SISI ISLAM melalui kanal Lifestyle.

QS. Al-Baqarah (2) : 130

وَمَنْ يَّرْغَبُ عَنْ مِّلَّةِ اِبْرٰهٖمَ اِلَّا مَنْ سَفِهَ نَفْسَهٗ ۗوَلَقَدِ اصْطَفَيْنٰهُ فِى الدُّنْيَا ۚوَاِنَّهٗ فِى الْاٰخِرَةِ لَمِنَ الصّٰلِحِيْنَ

Dan orang yang membenci agama Ibrahim, hanyalah orang yang memperbodoh dirinya sendiri. Dan sungguh, Kami telah memilihnya (Ibrahim) di dunia ini. Dan sesungguhnya di akhirat dia termasuk orang-orang saleh.

----------
Al-Qur'an lengkap

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *