sisiislam.com – Aplikasi Ziswaf Kemenag Permudah Pengumpulan Zakat oleh Berita dan Gaya Hidup Muslim, SISI ISLAM melalui kanal Lifestyle.
Kementerian Agama (Kemenag) bersama dengan Bank Indonesia (BI) tengah berupaya mempermudah proses pengumpulan dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf (Ziswaf). Dalam era digital yang terus berkembang, pengumpulan zakat dan infak bisa menjadi lebih efisien melalui pemanfaatan teknologi digital.
Langkah ini diwujudkan melalui peluncuran aplikasi unggulan, yaitu Aplikasi Ziswaf. Aplikasi ini merupakan sarana digital yang mempermudah pengumpulan dana Ziswaf. Dalam waktu dekat, aplikasi ini akan diperkenalkan kepada masyarakat.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, menjelaskan bahwa Aplikasi Ziswaf berkolaborasi dengan Aplikasi Pusaka Kemenag. Kolaborasi ini akan memudahkan para pengelola zakat dan wakaf seperti Baznas, BWI, LAZ, dan Nazir lainnya dalam mengumpulkan dana zakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kemenag memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas inisiatif pengembangan Super Apps Ziswaf Indonesia. Harapannya, aplikasi ini akan mempermudah masyarakat dalam berzakat dan berwakaf di berbagai tempat dan waktu,” ujar Kamaruddin dalam pernyataannya pada Kamis (31/8).
Kamaruddin, yang juga merupakan mantan Direktur Jenderal Pendidikan Islam di Kemenag, menyampaikan bahwa diperlukan kelompok kerja khusus untuk mengawal ekosistem digital zakat dan wakaf. “Saya berharap masyarakat dapat mengawasi pertumbuhan ekosistem zakat dan wakaf di Indonesia,” tambahnya.
Selain itu, dukungan dari Kemenag juga penting dalam memperkuat aspek regulasi. Rencananya, Keputusan Menteri Agama atau Peraturan Menteri Agama akan disiapkan untuk mengatur Aplikasi Ziswaf Indonesia tersebut.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghafur, menambahkan bahwa rencananya pra-peluncuran Super Apps ZISWAF akan dilakukan dalam rangka Hari Santri Nasional.
“Jika memungkinkan, pra-peluncuran aplikasi ini akan disosialisasikan pada Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2023,” ungkapnya. Waryono juga menjelaskan bahwa ekosistem zakat dan wakaf akan semakin kuat karena didukung oleh ekosistem pesantren dan santri.
Usaha untuk mempermudah pembayaran zakat berbasis digital mendapatkan tanggapan positif dari Baznas. Pasalnya, pembayaran zakat melalui aplikasi atau layanan digital di Baznas mencapai lebih dari 26 persen. Noor Achmad, Ketua Baznas, menjelaskan bahwa mayoritas pembayar zakat melalui layanan digital adalah generasi milenial.
Data pengumpulan zakat di Baznas pusat hingga tanggal 30 Agustus 2023 mencapai sekitar Rp 598 miliar. Meskipun masih di bawah target sebesar Rp 815 miliar, kontribusi ini cukup signifikan. Pembayaran zakat melalui UPZ dan zakat perusahaan masing-masing mencapai sekitar Rp 170 miliar, sementara melalui saluran digital tercatat sekitar Rp 129 miliar.
Noor Achmad lebih lanjut menjelaskan bahwa lebih dari 60 persen pembayar zakat di Baznas adalah generasi milenial. Meskipun besaran zakat yang dibayarkan mungkin tidak terlalu besar, namun jumlahnya yang banyak memiliki dampak positif. “Generasi milenial kini mendominasi pasar dan menjadi pengatur tren,” tambahnya dalam Forum Matraman di Jakarta pada Rabu (30/8).
Achmad menegaskan bahwa sumbangan zakat yang berasal dari UPZ Baznas yang ada di kementerian, lembaga, atau BUMN mencapai sekitar 25 persen. Sementara itu, pembayaran zakat melalui kanal digital mencapai lebih dari 26 persen. Hampir seluruh pembayar zakat melalui kanal digital adalah generasi milenial.
Sementara itu, kontribusi zakat secara ritel sekitar 12,8 persen, sedangkan zakat perusahaan mencapai 28 persen. “Generasi muda turut berkontribusi dalam zakat ritel dan zakat perusahaan,” tutup Achmad. Dia juga menyebut bahwa banyak perusahaan yang membayar zakat melalui Baznas dimiliki oleh kaum muda.
Demikian isi berita gaya hidup muslim seputar Aplikasi Ziswaf Kemenag Permudah Pengumpulan Zakat oleh Berita dan Gaya Hidup Muslim, SISI ISLAM melalui kanal Lifestyle.
